Mading Alkahfi

Majalah dinding (Mading) adalah salah satu bentuk dari publikasi Masjid Alkahfi Pama Kide. Mempunyai tujuan pokok sebagai media komunikasi antar DKM dan Jamaah. Selain itu tentu mading menjadi salah satu cara untuk membangun minat dan ketrampilan jamaah dalam hal menulis. Kreativitas dan ekspresi jamaah dapat diakomodasi didalamnya.

Mading: Fungsi Pembelajaran

Mading memiliki fungsi sebagai media pembelajaran bagi jamaah untuk mengembangkan ketrampilan menulis. Minat dan kegemaran menulis bisa dimulai dan dikembangkan melalui mading.

Menyusun Program Kerja

Mading Alkahfi telah membuat rencana kerja yang meliputi; penetapan tema dan periodesasi terbit. Tema dibuat menarik dan sesuai latar belakang jamaah yang terlibat didalamnya. dengan memperhatikan satu tahun kalender kegiatan, DKM Alkahfi membuat tema sesuai dengan kalender Hijriah, misalnya Muharom tema Tahun Baru Islam; Romadhon tema Puasa; dan seterusnya.

Pendidikan Karakter

Mading juga dijadikan sarana berorganisasi yang baik bagi para jamaah. Di dalam tim mading para anggota akan belajar membuat program, disiplin waktu karena time schedule, kerja sama dan bagaimana menghargai orang lain. Banyak values direfleksikan dan dihidupi didalam pengembangan mading. Mading menjadi media yang efektif untuk pendidikan karakter. Sungguh asik dan menyenangkan terlibat dalam pengembangan majalah dinding Alkahfi karena Anda akan belajar dan menemukan banyak values didalamnya.

Media Promosi

Majalah dinding akan memberi nilai promotive bagi Masjid. Segala kegiatan masjid dapat ditampilkan di sini. Kreasi dan prestasi para Jamaah dan anggota binaan Alkahfi dapat ditampilkan pada majalah dinding, dan hal ini adalah promosi yang sangat murah sekaligus efektif kepada masyarakat.

Mading: Pelaksanaan Sederhana Tapi Menarik

Mading harus dirancang secara sederhana tetapi menarik. Sederhana karena majalah dinding bukan majalan professional yang mengeluarkan dana yang besar. Sederhana dalam arti, peralatan dan sarana yang diperlukan upayakan memanfaatkan barang-barang yang tidak mahal dan sangat baik jika memanfaatkan barang bekas (daur ulang) Ini sebuah pola berpikir yang tanamkan kepada Jamaah. Tentu aspek menarik harus diperjuangkan, bisa dilakukan dengan mengembangkan kreativitas Jamaah.